3 berikan tiga contoh penerapan nilai nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa terkait sila kedua yang dapat kamu lakukan sebagai seorang pelajar! 4. jelaskan dengan memberikan contoh nyata pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia! 5.Mengapa keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai nilai?
Sosiologi Info - Memahami perilaku kekerasan mulai dari pengertian, serta pandangan para ahli sosiologi. Bagaimana penjelasannya ? Berikut ulasan dibawah ini. Pengertian Perilaku KekerasanApa yang kamu ketahui tentang perilaku kekerasan ? Bagaimana perilaku kekerasan ini terjadi di kehidupan sehari-hari masyarakat. Nah sebelum kita membahas itu, ada baiknya kita pahami dulu pengertian perilaku. Dikutip dari KBBI menjelaskan perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Baca Juga Ada 3 Teori Kekerasan Beserta ContohnyaKemudian, untuk penjelasan kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Istilah kekerasan Violence berasal dari bahasa latin, artinya kekuasaan atau berkuasa. Secara terminologi, kekerasan violent didefinisikan sebagai perilaku pihak yang terlibat konflik. Dimana bisa melukai lawan konflik untuk memenangkan konflik. Kekerasan adalah konflik yang tidak terkendali oleh masyarakat, dan mengabaikan norma, nilai yang ada, berujung pada tindakan merusak. Dikutip dari laman menjelaskan bahwa perilaku kekerasan adalah hasil dari kemarahan yang ekstrem atau sebagai kompensasi dari ketakutan yang berlebihan. Perilaku kekerasan dalam bentuk verbal misalnya mengancam, sedangkan perilaku non verbal dilakukan dengan menyerang orang lain, memukul, menendang atau merusak lain, mengatakan perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik baik terhadap diri orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai sesorang secara fisik atau secara psikologis. Dengan demikian, kesimpulannya bahwa perilaku kekerasan merupakan suatu perilaku yang menunjukkan sikap bermusuhan terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan sekitar yang membuat kerusakan. Nah lalu bagaiman pengertian perilaku kekerasan menurut para ahli sosiologi, berikut pendapatnya dibawah ini, yaitu 1. Soerjono SoekantoMenurutnya kekerasan Violence adalah penggunaan kekuatan fisik secara paksa, terhadap orang atau benda. Adapun kekerasan sosial adalah kekerasan yang dilakukan terhadap orang dan barang karena orang, dan barang termasuk dalam kategori sosial tertentu. 2. James B RuleIa menyampaikan pandangan bahwa kekerasan merupakan menifestasi naluri bersama atau gerakan naluri primitif yang menciptakan kondisi-kondisi tindakan massa. 3. Thomas Hobbes Menurutnya kekerasan merupakan sesuatu yang alamiah dalam J J Rousseau Baginya pengertian kekerasan yang dilakukan bukan merupakan sifat murni Kaplan dan SundeenDia menyampaikan perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan Stuart dan SundeenIa menjelaskan bahwa perilaku kekerasan atau tindakan kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah dan permusuhan yang mengakibatkan hilangnya kontrol individu bisa berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat membayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan itulah pengertian sekilas tentang perilaku kekerasan atau tindakan kekerasan menurut para ahli sosiologi. Sumber Referensi Buku Sosiologi Kelas XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu Ilmu Sosial Penulis Dwi Mulyono
Begitujuga dengan tekhnologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung dengan adanya seni. Contohnya adalah motor, motor zaman dulu dengan yang sekarang pasti mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang lebih bagus dari pada yang dulu. berikutu ni adalah macam macam seni yang akan saya jelaskan secara umum : a.
– Ketika mendengar kata konflik, mungkin yang terlintas dikepala kita adalah mengenai tindakan kekerasan. Padahal, konflik tidak selalu berwujud kekerasan. Perselisihan atau sengketa antarindividu juga bisa disebut sebagai konflik. Antara konflik dan kekerasan memiliki hubungan yang erat. Tidak akan ada kekerasa tanpa diawali oleh gejala konflik terlebih begitu, gejala konflik tidak mesti berujung pada kekerasan. Kekerasan akan terjadi apabila konflik yang dialami oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya tidak mampu untuk diselesaikan. Dalam buku Pengantar Ringkas Sosiologi 2020 karya Elly M. Setiadi, dijelaskan bahwa ada dua pengertian tentang kekerasan, yaitu Kekerasan dalam arti sempit Kekerasan dalam arti sempit merujuk pada tindakan berupa serangan, perusakan, penghacuran terhadap diri fisik seseorang maupun milik atau sesuatu yang secara potensial menjadi milik orang lain. Baca juga Masalah Sosial Definisi dan Faktor PenyebabnyaBerarti, dalam pengertian ini kekerasan merujuk pada tindakan fisik yang bersifat personal, yaitu mengarah pada orang atau kelompok tertentu yang dilakukan secara sengaja, langsung, dan aktual. Kekerasan dalam arti luas Kekerasan dalam arti luas merujuk pada tindakan fisik maupun tindakan psikologik yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang, baik yang dilakukan secara sengaja maupun secara tidak sengaja, langsung atau tidak langsung, personal atau struktural. Jenis-jenis kekerasan Dalam buku Pengantar Sosiologi Konflik 2009 karya Novri Susan, dijelaskan beberapa jenis kekerasan, antara lain Kekerasan struktural Kekerasan struktural adalah kekerasan yang diciptakan oleh suatu sistem yang menyebabkan manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Baca juga Jenis-Jenis Kelompok Sosial Contoh kekerasan struktural adalah tidak dilibatkannya peran masyarakat Papua di dalam industri Freeport dengan alasan tidak memiliki keterampilan atau keahlian yang memadai untuk industri.
HakikatSosiologi yang menggambarkan dasar-dasar dalam ilmu sosiologi, yaitu: Sosiologi merupakan ilmu sosial, karena sosiologi mengkaji tentang masyarakat. Sosiologi bersifat kategoris, artinya mengkaji masyarakat berdasarkan pada apa yang terjadi (fakta), bukan pada apa yang akan terjadi atau apa yang seharusnya terjadi.
Saran jawaban terbaik dari IowaJournalist untuk AndaJawaban Hakikat kekerasanperbuatan terhadap seseorang yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkungan rumah memukul seseorang dg keras hingga mati dll , Hakikat kekerasan secara sosiologissuatu tindakan keras baik secara fisik maupun mental yang bertujuan untuk melindungi ideologis dan kelompok sosialnya dari kelompok atau individu indonesia melakukan tindakan kekerasan saat belana merebut daerah kekuasaan nusantara.^-^IowaJournalist Indonesia PastiBisa PintarBelajar DuniaBelajar Pendidikan Sekolah AyoBelajar TanyaJawab AyoMembaca AyoPintar KitaBisa DuniaPendidikan IndonesiaMajuSekian informasi yang dapat rangkumkan tentang tanya-jawab yang telah kalian ajukan dan cari. Jika kalian membutuhkan Info lainnya, silahkan pilih kategori rangkuman di atas sanggup bermanfaat untuk teman-teman semua dalam mencari jawaban.
Perubahanterjadi karena manusia adalah mahluk sosial dan selalu berpikir secara dinamis dalam kehidupannya. 4. Sifatnya Imitatif Contohnya adalah tren fashion dan tren gaya rambut yang diikuti oleh masyarakat. 5. Adanya Hubungan Kausalitas Pengertian Sosiologi; Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian perubahan sosial, teori
Pengertian Kekerasan – Setiap manusia yang ada pada dunia ini pasti akan selalu berdampingan dengan yang namanya perbedaan, baik itu perbedaan latar belakang agama, ras, suku, dan sebagainya, perbedaan fisik, perbedaan jenis kelamin, dan masih banyak lagi. Tidak ada salahnya hidup berdampingan dengan perbedaan, bahkan dengan perbedaan itu dapat membuat hidup menjadi lebih beragam dan berwarna. Namun, di sisi lainnya, perbedaan yang dekat dengan kita ini ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya suatu konflik yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Lebih parahnya lagi, perbedaan bisa juga menjadi pemicu timbulnya tindak kekerasan dalam sebuah lingkungan masyarakat. Saat ini, sudah banyak tindak kekerasan yang terjadi pada lingkungan masyarakat yang di mana tindak kekerasan yang terjadi akan menimbulkan luka pada korbannya, baik itu luka fisik atau luka psikis. Pada umumnya, kekerasan sering terjadi karena adanya berbagai macam permasalahan yang ada pada suatu masyarakat, kemudian masalah-masalah tersebut sangat sulit untuk diselesaikan. Banyaknya tindak kekerasan pada suatu wilayah menandakan bahwa wilayah tersebut sedang tidak baik-baik saja. Bagi para korban tindak kekerasan, sebaiknya segera melapor pada pihak berwajib, Lembaga Pemerintah, keluarga, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Dengan begitu, pelaku tindak kekerasan bisa segera ditangkap dan diberi hukuman. Tindak kekerasan memang merupakan salah satu hal yang tidak dibenarkan di dunia ini. Akan tetapi, tidak ada salahnya kita untuk mengetahui apa itu kekerasan, ciri-ciri kekerasan, jenis-jenis kekerasan, hingga contoh kekerasan. Dengan mengetahui kekerasan lebih dalam, maka kita akan semakin sadar bahwa tindak kekerasan harus dihindari atau bahkan tidak boleh dilakukan oleh semua orang. Pengertian KekerasanJenis KekerasanBerdasarkan Bentuknya1. Kekerasan Fisik2. Kekerasan Struktural3. Kekerasan PsikologisBerdasarkan Pelakunya1. Kekerasan Individual2. Kekerasan KolektifPenyebab Kekerasan1. Hilangnya Harga Diri2. Tingkat Ekonomi Berbeda3. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi4. Dendam5. Sudah Menjadi Tradisi6. Pemabuk atau Pengguna NarkobaContoh KekerasanCiri-Ciri Korban Kekerasan1. Adanya Perubahan Perilaku2. Menjadi Lebih Pendiam3. Cepat Murung dan Cemas4. Menutup Diri5. Takut Bertemu dengan Orang Lain atau Pelaku KekerasanDampak KekerasanKesimpulanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Fisika pixabay Dikutip dari buku M, Rahmat yang berjudul Ensiklopedia Konflik Sosial, dalam bahasa Latin, kekerasan ini sering disebut dengan violentia yang berarti kebengisan, keganasan, aniaya, dan kegarangan. Kekerasan itu sendiri bisa dibilang sebagai perilaku yang disengaja atau tidak disengaja dengan tujuan untuk melukai orang lain. Oleh sebab itu, kekerasan merupakan salah satu tindakan yang sangat melanggar Hak Asasi Manusia. Hal ini dikarenakan tindak kekerasan tidak pernah mencerminkan norma-norma dan nilai-nilai yang mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena pelaku tindak kekerasan harus segera diberi hukuman agar mendapatkan efek jera. Kekerasan adalah sebuah tindakan yang memang sengaja dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan menindas yang lemah agar terus mendapatkan penderitaan. Kekerasan ini bisa dalam bentuk fisik atau bisa juga dalam bentuk psikis. Adapun tindak kekerasan fisik, seperti seseorang memukul atau menendang, dan sebagainya. Sedangkan kekerasan psikis, seperti memaksa orang lain untuk melakukan hal yang tidak disukainya. Kedua bentuk itu sama-sama memiliki dampak yang bisa merugikan korbannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Jika tindak kekerasan pada suatu lingkungan masyarakat, maka besar kemungkinan diri sendiri akan masuk ke dalam diri sendiri, sehingga tak menutup kemungkinan akan melakukan tindak kekerasan juga. Terlebih lagi, kita akan sangat sulit dalam melakukan pembedaan terhadap tindak kekerasan dengan yang bukan. Selain itu, berkembangnya teknologi juga membuat tindak kekerasan semakin luas. Dengan kata lain, tindak kekerasan bukan hanya terjadi di dunia nyata saja, tetapi juga terjadi di dunia maya atau dunia media sosial. Oleh karena itu, agar kita tidak menjadi pelaku kekerasan di dunia maya, maka kita perlu dalam menggunakan media sosial. Jenis Kekerasan Supaya bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi, maka kita perlu mengetahui jenis-jenis kekerasan. Kekerasan yang ada di lingkungan masyarakat, dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Berdasarkan Bentuknya Bentuk kekerasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan struktural, dan kekerasan psikologis. 1. Kekerasan Fisik Kekerasan fisik adalah suatu kekerasan yang terjadi secara nyata atau dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh langsung. Kekerasan fisik ini seringkali meninggalkan bekas luka bagi penerima kekerasan atau korban tindak kekerasan, sehingga ketika ingin melaporkan tindak kekerasan ini akan divisum terlebih dahulu. Adapun wujud dari kekerasan fisik, seperti pemukulan, pembacokan, bahkan hingga menghilangkan nyawa seseorang. Kekerasan fisik ini bisa juga disebut dengan kekerasan langsung karena bisa langsung menyebabkan luka pada korbannya. Kekerasan fisik ini bukan hanya terjadi di lingkungan luar rumah saja, tetapi bisa juga terjadi di lingkungan keluarga, seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT. 2. Kekerasan Struktural Kekerasan struktural ini bisa dibilang sebagai kekerasan yang sangat kompleks karena bukan hanya berkaitan dengan individu saja, tetapi juga sering terjadi dengan suatu kelompok. Kekerasan struktural adalah jenis kekerasan yang dapat terjadi dan pelakunya bisa kelompok atau seseorang dengan cara memakai sistem hukum, sistem ekonomi, atau norma-norma yang terjadi pada lingkungan masyarakat. Maka dari itu, kekerasan struktural ini seringkali menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial, baik itu pada pendidikan, pendapatan, keahlian, pengambil keputusan, dan sumber daya. Dari hal-hal itu bisa memberikan pengaruh terhadap jiwa dan fisik seseorang. Kekerasan struktural ada yang bisa diselesaikan dengan cara bermusyawarah atau melalui jalur hukum. 3. Kekerasan Psikologis Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang di mana dilakukan untuk melukai mental atau jiwa seseorang, sehingga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan jiwa. Kekerasan psikologis ini lebih dikenal oleh masyarakat banyak dengan nama kekerasan psikis. Bentuk dari kekerasan psikologis biasanya, seperti ucapan yang menyakitkan hati, melakukan penghinaan terhadap seseorang atau kelompok, melakukan ancaman, dan sebagainya. Kekerasan psikologis ini bukan hanya bisa menimbulkan ketakutan saja, tetapi bisa juga menyebabkan seseorang mendapatkan trauma secara psikis. Jika korban kekerasan psikis sudah cukup parah, maka ia perlu dibawa ke psikiater atau psikolog. Selain itu, orang-orang disekitarnya harus tetap mendukungnya agar mendapatkan keadilan. Berdasarkan Pelakunya Kekerasan bukan hanya dapat dilihat dari bentuk kekerasan saja, tetapi dapat dilihat juga berdasarkan pelakunya. Adapun kekerasan berdasarkan pelakunya dibagi menjadi dua, yaitu kekerasan individual dan kekerasan kolektif. 1. Kekerasan Individual Kekerasan individual adalah jenis kekerasan yang di mana kekerasannya dilakukan oleh seseorang kepada seseorang lainnya atau bisa juga lebih dari seseorang. Biasanya kekerasan individual ini terjadi dalam bentuk kekerasan, seperti pemukulan, pencurian, penganiayaan, dan lain-lain. Kekerasan individual ini bisa saja terjadi di lingkungan terdekat kita, sehingga kita perlu selalu waspada agar tidak menjadi korban kekerasan. 2. Kekerasan Kolektif Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang di mana dilakukan oleh sebuah kelompok atau massa. Biasanya kekerasan ini terjadi karena adanya perselisihan antar kelompok, sehingga memicu terjadinya tawuran, bentrokan, dan lain-lain. Kekerasan kolektif ini bisa merugikan infrastruktur yang ada disekitarnya. Lebih parahnya, kekerasan ini bisa menimbulkan korban jiwa. Maka dari itu, ketika kekerasan kolektif terjadi biasanya baru bisa diselesaikan oleh pihak berwajib. Jadi, jika melihat terjadinya kekerasan kolektif, sebaiknya segera memberitahukan kepada pihak berwajib. Itulah beberapa jenis kekerasan yang dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Dari jenis-jenis kekerasan itu, kita bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi dan bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Penyebab Kekerasan pixabay Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau oleh kelompok tidak terjadi begitu saja. Dengan kata lain, ada penyebab kekerasan itu terjadi. Berikut ini penyebab kekerasan. 1. Hilangnya Harga Diri Setiap orang yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri. Dengan kata lain, seseorang pasti ingin dihargai oleh para sesamanya terutama yang ada di lingkungan terdekatnya. Namun, jika seseorang sudah kehilangan harga diri dan sudah tidak dihargai lagi oleh lingkungan terdekatnya, maka ia bisa melakukan tindak kekerasan yang biasanya akan dimulai dari sikap dan perilaku marah. Kekerasan yang disebabkan karena hilangnya harga diri memiliki motif yang sangat kuat. Selain itu, bukan hanya bisa dilakukan secara individu saja, tetapi bisa juga dilakukan secara kelompok. 2. Tingkat Ekonomi Berbeda Penyebab kekerasan selanjutnya adalah tingkat ekonomi yang berbeda atau bisa dibilang sebagai kemiskinan. Penyebab ini bisa juga diartikan sebagai sulitnya mendapatkan akses ke pusat ekonomi terutama pada masa-masa kritis. Adanya perubahan sosial ini menghadirkan tingkat ekonomi yang berbeda juga. Bahkan, seseorang yang sulit menghadapi perubahan sosial bisa memicu dirinya untuk melakukan tindak kekerasan terutama ketika menghadapi tingkat ekonomi yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena seseorang sudah kehilangan akan sehat agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga berani untuk melakukan kekerasan, seperti merampok, menjambret, dan sebagainya. 3. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi Setiap orang memang tidak pernah bisa terlepas dari yang namanya masalah, sehingga bisa memunculkan yang namanya emosi. Penyebab kekerasan selanjutnya adalah seseorang atau kelompok yang tidak bisa mengendalikan emosi. Jika emosi yang ada di dalam diri sulit dikendalikan, maka emosi akan terus meningkat, sehingga akan mudah marah dengan permasalahan yang sepele. Dari situlah, tindak kekerasan bisa terjadi dan bisa menimbulkan korban jiwa. 4. Dendam Dendam merupakan salah sifat yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan. Munculnya rasa dendam ini disebabkan karena seseorang tidak terima dengan perilaku yang pernah menimpa dirinya, sehingga memicu rasa amarah dalam diri. Dari perasaan marah itulah, seseorang akan nekat untuk melakukan kekerasan demi bisa membalas apa yang pernah diterimanya pada waktu itu. Pelampiasan amarah yang dituangkan melalui kekerasan ini sangatlah tidak baik karena bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan, dengan rasa dendam bisa saja menimbulkan terjadi korban jiwa. Dari dendam ini bisa saja terus menghadirkan kekerasan terhadap generasi-generasi selanjutnya yang bisa membuat permusuhan sulit untuk dihilangkan. 5. Sudah Menjadi Tradisi Kekerasan bisa juga disebabkan karena sudah adanya tradisi kekerasan dalam suatu lingkungan. Kekerasan yang disebabkan karena tradisi sangat sulit untuk dihilangkan, sehingga akan terus berlanjut ke generasi selanjutnya. Adapun contoh dari tindak kekerasan yang dilakukan karena tradisi adalah kegiatan masa orientasi atau yang lebih dikenal oleh banyak orang dengan sebutan ospek. Ospek ini berlaku pada siswa atau mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di lembaga pendidikan baru. Pada kegiatan ospek seringkali terjadi tindak kekerasan, sehingga menimbulkan rasa takut pada peserta ospek. Dari rasa takut itu, korban ospek ini muncul keinginan untuk membuat siswa atau mahasiswa baru merasakan apa yang pernah dirasakan, sehingga ospek pun menjadi tradisi. Namun, saat ini ospek sudah dilarang dan diganti dengan kegiatan yang lebih positif ketika siswa atau mahasiswa baru masuk ke lembaga pendidikan baru. Dengan begitu, tradisi ospek pun perlahan-lahan akan menghilang. 6. Pemabuk atau Pengguna Narkoba Penyebab kekerasan bisa juga dipicu dari gaya hidup yang tidak baik dan tidak sehat, seperti minum minuman beralkohol secara berlebihan dan pengguna narkoba. Ketika seseorang sudah dalam keadaan mabuk dan tidak dapat mengendalikan dirinya, baik itu karena minuman beralkohol atau narkoba, maka bisa membuat ricuh yang memicu terjadinya tindak kekerasan. Bahkan bisa melakukan penyiksaan terhadap lebih dari satu korban. Kekerasan yang disebabkan karena mabuk dan memakai narkoba ini bisa juga terjadi antar kelompok dengan kelompok, sehingga bisa memicu terjadinya tawuran atau bentrok yang akan sulit dihilangkan. Bahkan, dari tawuran tersebut bisa menimbulkan korban jiwa, sungguh sangat disayangkan apabila hal seperti itu dapat terjadi. Contoh Kekerasan Contoh-contoh kekerasan sebagai berikut. Melakukan pencurian atau perampokan. Melakukan pembacokan atau pembegalan. Melukai perasaan orang lain, baik dalam bentuk menghina, mengejek, dan memaki. Melukai tubuh orang lain, seperti melakukan pemukulan, melakukan penusukan, melakukan pemerkosaan, dan melakukan pelecehan seksual. Ciri-Ciri Korban Kekerasan pixabay Korban kekerasan memang harus segera mendapatkan penanganan yang baik. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui ciri-ciri korban kekerasan, diantaranya 1. Adanya Perubahan Perilaku Seseorang yang sudah menjadi korban kekerasan akan mengalami perubahan perilaku yang jauh dari biasanya. Perubahan perilaku yang dimaksud, bisa seperti menjadi lebih takut ketika ingin melakukan aktivitas di luar rumah. Selain itu, bisa juga dilihat dari yang biasanya hidup dengan tenang menjadi pendendam. 2. Menjadi Lebih Pendiam Korban kekerasan seringkali takut untuk mengungkapkannya kepada orang lain, sehingga hanya berdiam diri saja. Hal bisa terjadi karena korban kekerasan ini terkena trauma, sehingga kondisi psikisnya juga kena. Bahkan, ia akan mengurangi intensitas berbicara dengan orang lain. 3. Cepat Murung dan Cemas Selain menjadi pendiam, korban kekerasan juga akan berubah menjadi seseorang yang murung dan cemas. Jika ada orang-orang terdekat kamu yang terlihat seperti itu, sebaiknya segera diberi dukungan moral agar kondisi jiwanya tidak menjadi parah. 4. Menutup Diri Rasa takut akan terus menghampiri korban kekerasan, sehingga ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menutup dirinya dari orang lain. 5. Takut Bertemu dengan Orang Lain atau Pelaku Kekerasan Trauma pada korban kekerasan akan sulit dihilangkan, sehingga ia akan takut bertemu dengan orang lain atau bertemu dengan pelaku kekerasan. Bahkan, korban kekerasan akan merasa kalau orang lain sangat berbahaya untuk dirinya. Dampak Kekerasan Bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma yang sulit dihilangkan. Takut berhadapan dengan pelaku kekerasan atau bahkan orang lain. Bisa merusak kondisi kejiwaan atau depresi. Bisa meninggalkan bekas luka fisik yang sulit dihilangkan. Membuat emosi menjadi tidak stabil. Kesimpulan Kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, bagi pelaku kekerasan harus segera diberikan sanksi hukum yang sudah berlaku. Selain itu, bagi setiap anggota masyarakat harus saling melindungi agar tindak kekerasan bisa dihindarkan. Meskipun tindak kekerasan sudah sangat banyak dan bisa saja terjadi di dekat kita, tetapi kita tidak boleh menurunkan rasa simpati terhadap korban kekerasan. Hal ini perlu dilakukan agar korban tidak merasa trauma dan memiliki keberanian dalam menjalani hidup. Di samping itu, kita juga harus menuntut keadilan agar pelaku kekerasan diberikan sanksi tegas. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
pY7m. z7wwta9p61.pages.dev/163z7wwta9p61.pages.dev/211z7wwta9p61.pages.dev/161z7wwta9p61.pages.dev/229z7wwta9p61.pages.dev/368z7wwta9p61.pages.dev/99z7wwta9p61.pages.dev/428z7wwta9p61.pages.dev/152
jelaskan hakikat kekerasan secara sosiologis dan berikan contohnya